Gambar pembenci makam Rasulullah saw (Salafi Wahabi) mati terpanggang di atas kubah hijau makam Nabi saw.
Foto Tahun 1427 H |
Terjemahan Dari Tulisan Arab Pada Bawah Gambar :
Dikutip dari Syekh az-Zabidi: “Para musuh Rasulullah setelah mereka selesai menghancurkan makam-makam mulia di komplek pemakaman al Baqi’; mereka pindah ke Qubah Rasulullah untuk menghancurkannya. Salah seorang dari mereka lalu naik ke puncak Qubah untuk mulai menghancurkannya, tapi kemudian Allah mengirimkan petir/api menyambar orang tersebut yang dengan hanya satu kali hantaman saja orang tersebut langsung mati hingga -raganya- menempel di atas Qubah mulia itu. Setelah itu tidak ada seorangpun yang mampu menurunkan mayat orang tersebut dari atas Qubah; selamanya. Lalu ada salah seorang yang sangat saleh dan bertakwa mimpi diberitahukan oleh Rasulullah bahwa tidak akan ada seorangpun yang mampu menurunkan mayat orang tersebut. Dari sini kemudian orang tersebut “dikuburkan” ditempatnya (di atas Qubah; dengan ditutupkan sesuatu di atasnya) supaya menjadi pelajaran”.(Dari Website Indon)
Komen Penulis :
Tidak mengherankan kita jika kehadiran Imam Mahdi pastinya gulongan "SalafiWahabi"lah yang akan begitu giat menentang dengan alasan hadis Imam Mahdi adalah tidak sahih. Jika sahih sekali pun sebagaimana riwayat Imam Turmizi dengan katanya "HasanSahih" namun tidak "Soreh". Maka gulongan inilah yang akan kuat menentang Imam Mahdi dan pengikutnya dengan alasan menentang pembuat bid'ah.
Jika begitu memang benarlah kata Syeikh Isa Daud di dalam kitabnya dalam menguraikan hadis Nabi saw tentang tenggelamnya di dalam bumi di Mekah, maka beliau mengandaikan ianya adalah tentera pemerintah ketika itu (tentera Saudi)yang memerangi Imam Mahdi. Tidak semua tentera berkenaan berfahaman "SalafiWahabi" namun arahannya adalah datang dari pemerintah yang berfahaman tersebut. Yang mati dibangkitkan berdasarkan niatnya.
Katanya lagi maka itulah Imam Mahdi yang sebenarnya. Maknanya ramai yang akan mengaku Imam Mahdi sebelumnya.
Wallahualam.
Copy paste dari Al-Alorstari
No comments:
Post a Comment